Saturday, August 2, 2014

Suatu hari di Bulan Agustus

Aku ingat ini hari pernikahanmu. Tapi aku sengaja tak menghubungimu, setelah semalam kau kuganggu dengan video Koka Kola itu. HAHAHA. Semoga semalam kamu tidak mimpi buruk :D 

Ketidakmampuanku hadir di hari bahagiamu, membuatku mengenang ratusan kilometer perjalanan kita. Dengan sepeda motor. Taksi. Kereta. Bajaj. Dan tentu saja metromini dan angkutan kota Jakarta yang kau hafal mati rutenya (oke aku berlebihan). Aku masih ingat perjalanan pertama kita berdua. Kalo tidak salah ke Pantai Depok, Yogyakarta, tempat kita tumbuh bersama. Mungkin itu pertama kalinya kita bicara panjang lebar tentang diri masing-masing. Setelah itu kita seperti berjanji, akan melakukan perjalanan-perjalanan selanjutnya.

Benar saja. Takdir kehidupan membuat kita bertemu lagi di Jakarta. Di kota yang sama-sama kita maki. Sekaligus kita rindui. Tempat kita dewasa bersama. Aku masih ingat betul, malam-malam panjang diisi dengan curhat soal pekerjaan. Soal  kawan sejawat. Soal keluarga. Soal orang-orang yang datang lalu pergi sesuka hati mereka. Juga tentang orang-orang yang terus tinggal dalam hati kita.

Kita mungkin jarang bertemu. Tapi kita tahu, kita selalu ada untuk satu sama lain, dalam jeda waktu bertemu sepanjang apapun. Dalam kediaman selama apapun. Setelah hari ini, insha Allah, kita dipertemukan kembali dalam perjalanan-perjalanan lain. Mungkin juga dengan tambahan teman seperjalanan (if you know what I mean haha).


Pada suatu hari di bulan Agustus kau telah menggenapi setengah dien-mu. Beruntungnya ia yang berhasil menempatkanmu disampingnya. Semoga kalian terus bahagia!

Canberra, di tengah suhu 0celcius. 

Petualangan Dinci dan Wiwiw :D